TUHAN YESUS memberkati.

Minggu, 13 Mei 2012

Kesaksianku....

Syalom!
Kasih dan Karunia-Nya juga mujizat-Nya masih nyata dalam hidupku.
Terima kasih aku ucapkan kepada Yesus penyelamat manusia, karena aku masih diberikan kesempatan untuk memberikan kesaksianku tentang kebaikan-Nya. Dan kepada orang yang mendukung aku.
Kepada pembaca, selamat membaca dan merenungkannya. Terima kasih.

Semalam, tertanggal 12-05-2012 pagi ketika pemadaman listrik(sekitar jam 09:00 WIB) sambil menunggu menyala(ketika itu aku yang menjaga warnet milik saudaraku di salah satu daerah di Medan).
Aku n teman2 sedang duduk2.. Ketika itu ada anak2 yang beberapa org beragama bukan Nasrani. Ada sekitar 2 org anak bukan beragama Nasrani dan kami sekitar 4 org beragama Nasrani.
Ketika itu tiba-tiba kami saling mengejek antara 2 agama. Mereka mengejek, kami pun nggak mau mengalah. Aku lupa siapa yang memulainya.

Saling mengejek pun memanas. Mungkin karena kami terlalu menghina atau sudah merasa tidak enak, salah satu dari mereka(yang bukan Nasrani) anggap aja namanya "U" pun pergi dengan muka yang seperti membenci kami(nampak dari wajahnya ketika aku melihatnya).
Perasaanku pun mulai merasa tidak enak....
Ketika listrik sudah tidak padam(sekitar jam 15:40 WIB), aku n teman2 yang biasa menjaga warnet itu membuka kembali warnetnya.
Hatiku menyuruh aku untuk meminta maaf kepada mereka. Tetapi mereka belum nampak.
Gak lama kemudian, datang temannya si "U" yang bersamanya waktu itu dan aku pun segera meminta maaf dari nya. Puji Tuhan adik itu memaafkan aku.
Si "U" masih blm datang juga. Tiba-tiba aku teringat akan Nas Alkitab "Jika engkau akan mempersembahkan persembahanmu untuk-Ku tetapi engkau teringat akan kesalahanmu terhadap saudaramu maupun orang asing, sehingga dia membenci engkau karena salah perbuatanmu, maka terlebih dahulu kalian saling memaafkan, dan Aku pun akan menerima persembahanmu yang akan kau persembahankan untuk-Ku itu." "Minta maaflah segera mungkin."
Ahhhhh....betapa sialnya lisrik tiba2 padam lagi....menyala sebentar.....padam lagi....sampai pemain yang ada di warnet itu menjadi kesal(apalagi disertai hujan..). Aku pun menjadi tambah kesal seakan-akan Tuhan menjauh dari ku. Tapi aku yakin Dia selalu ada buatku. Juga buat kita semua. Amin.
Kami(penjaga warnet/Operator) membulatkan untuk segera menutup warnet..Bahkan kami memaksa pemain untuk segera pulang(sementara cuaca masih hujan).
Nyesal juga aku n teman2 karena terlalu kasar sehingga pemain pulang dengan kesal n mengucapkan kata2 yang tidak bagus diucapkan tapi memang mereka juga sering menyebutnya. Jadi, aku menganggap mereka juga tidak menyimpanya di dalam hati. Semoga Tuhan mengampuni kami.
Ketika sudah selesai menutup warnetnya, kami pun masuk ke rumah.
Tiba-tiba aku kesakitan dan sepertinya mau mati. Teman2, saudari dari nantulangku, nantulangku menanyakan keadaanku ketika itu... Dan aku jawab "Sakit kali aku nantulang.".
Kami cerita2 mengenai hal yang telah kami lakukan itu. Ada juga lae ku yang masih kuliah ketika itu mendengar percakapan kami dan menasihati kami "Apa ada gunanya kalian ejek orang itu?" Sejenak aku berpikir "Benar juga ya.".
Di saat itu juga aku teringat akan saling mengejek itu. Aku mau minta maaf kepada mereka terutama si "U". Tetapi logika kami menghalanginya.
"Ahhhh,, macam betul aja, dia kan cuma anak2. Belum banyak tahu apa-apa." Begitulah logika yang mereka(kedua temanku yang ikut saling mengejek) lontarkan kepadaku. Dan aku pun gak mempercayai perkataan mereka.
Sementara itu, sakit yang sedang ku alami itu semakin terasa menyakitkan. Aku memutuskan untuk pergi meminta maaf kepadanya, tiba-tiba 1 anak lagi yang bersama kami itu hidungnya tersumbat sehingga sesak bernapas.
Saat itu juga kami memang harus mendatanginya di rumahnya untuk meminta maaf kpdnya. Apalagi nantulangku itu mendukung kami.
1 org teman ku yang lainnya itu menganggap itu lawak2, padahal dia pun ikut mengejek. Aku pun jadi heran... Tak lama kemudian kami bertiga pun pergilah untuk meminta maaf ke si "U".
Ketika sampai di depan rumahnya, kami hanya menemui abangnya. Kami tanya abgnya di mana keberadaan adk nya skrg. Sempat abgnya terkejut sehingga menanyakan ada maksud apa kedatangan kami itu dgn suara agak keras. Sehinnga ada tetangganya yang menyorot kami dengan cahaya senter kalau tidak salah.
Jadi, aku mengajaknya jalan sebentar bersama 2 teman lainnya. Di situ kami memberitahukan yang sebenarnya tentang kejadian itu.
Dan aku hanya memesankan permintaan maaf kepada adiknya. "Tolong sampaikan "maafku" kepada adikmu ya?!" Memang aku segan n malu membilangnya. Abgnya menjawab "Ahhhh, gak apa2nya itu, aku pikir dia merusakkan monitornya." "O...gak kok...Sampaikan ya.!" Lanjutku.
"Iya..." jawabnya lagi. Kami pun pulang.... Dan aku pun senang dari jawabannya.
Sesampai di rumah,,,, Puji Tuhan penyakit ku lenyap... dan satu lagi teman yang ikut mengejek itu(adik dari anak tulang(paman)ku jg merasakan kesembuhan itu tapi sedikit demi sedikit.
Ketika itu juga kami mengucap syukur kepada-Nya. Dan anak yang berumur sekitar 12 tahun itu mengucapkan janjinya "Sumpah, aku gak mau mengejek lagi." Lalu kami bilang padanya "ingat janjimu ya?". "Iya, gak mau aku buat gitu lagi" tegasnya.
Mamanya juga merasa senang ketika kami bilang dia sudah ucapkan kata tobat. Dan kami harap juga dia melakukannya sesuai perkataanya.
Tapi, herannya aku n adik itu ketika 1 teman kami yang juga ikut mengejek itu tertawa melihat kami. "Ahhhhh...kenapa si kawan ini. Udah kerasukan setannya?" pikirku.
Aku juga teringat akan perkataanku "Tolong sampaikan "maafku" kepada adikmu ya?!" Jadi, aku juga sadar kalau aku itu mementingkan diri sendiri. Masak kami bertiga yang bersalah datang untuk meminta maaf tapi mereka tidak aku ikutkan permintaan maafnya? Seharusnya kan "Tolong sampaikan permintaan "maaf kami" kepada adikmu ya?!"
Tapi, aku berdoa supaya Tuhan juga memaafkan ku n mereka... "Dalam nama Yesus, enyah lah kau Iblis. Aku juga bersungguh-sungguh berdoa kepada Yesus. Adik yang berjanji itu pun aku ajari cara mengusir iblis. Begini ku ajari "Kalau iblis mengganggu u bahkan ketika melalui pesuruhnya, jangan takut! Katakan saja dalam doamu dengan sungguh-sungguh "Dalam nama Yesus, enyah lah kau iblis!"
Dan kami pun berencana untuk lari pagi dan ke gereja. Tapi ada jg yang gak bisa ikut dari salah satu rencana yang kami rencanakan semalam.
Dan tadi pagi-pagi(sekarang, 13-05-2012 aku bertemu dengan si "U" dan meminta maaf kepadanya dan dia blg "OK!" sambil tersenyum tetapi blm sempat menyalamnya. Sedikit hatiku merasa lega. Ketika Siang harinya si "U" datang lagi ke warnet dan aku pun segera minta maaf n menyalamnya. Dan dia pun memaafkanku. Sehingga aku jadi malu dan berterima kasih kepadanya. Padahal dia skrg masih duduk di SD, mudah2an bisa melanjut ke SLTP, Amin. Dan aku yang aku sudah mau tamat dari STM (mudah2an lulus, Amin.). Bagaimana gak malu??
Tapi, teman yang ketawa itu udah jarang gak ke warnet. Biasanya hampir penuh satu harian dia ke warnet. eeeehhhh....ternyata katanya dia "distrap".
Kesimpulannya: Tuhan mau kita melakukan yang terbaik, bekerja sambil berdoa.
Tuhan itu Maha Pengasih, Pemaaf, Penyayang.
Tetapi, betapa bodohnya aku melakukan kesalahan lagi....Dan aku percaya Dia pasti memaafkan ku dan tidak mengingat lagi dosaku. Aku mau bertobat..
:)
-Mintalah apa yang kamu butuhkan dan ketahui artinya.
-Ketika berbicara, ketahui juga apa yang kamu bicarakan.
-Berterima kasih lah kepada-Nya atas jawaban dari doa-doamu.
GBU. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar